Gesah.co.id - Geopark Ijen yang meliputi daerah Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso kini telah resmi menjadi salah satu anggota UNESCO Global Geopark (UGG).
Dalam rangka mendukung rangkaian kegiatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2023, Geopark Ijen menggelar Geotour yang diawali dengan pengenalan sejarah bumi Geopark Ijen yang bisa dijumpai di Pusat Informasi Geopark Ijen yang terletak di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Rabu (06/07/2023).
Geotour kali ini diikuti oleh jaringan Geopark Indonesia diantaranya, Geopark Tulungagung, Geopark Rinjani, dan ketua pusat studi Geopark Universitas Bakrie, serta Geopark lainnya.
Mereka dapat melihat sejarah bumi, bebatuan, sampai melihat video dokumenter di bioskop mini. Setelah selesai dari Pusat Informasi Geopark Ijen dilanjutkan dengan mengunjungi destinasi kompleks kaldera Ijen untuk melihat secara langsung bagaimana terbentuknya Kawah Ijen, Kawah Wurung, sampai Air Terjun Kalipait dan kegiatan ditutup di Desa Adat Osing Kemiren dengan menikmati sajian kopi dan kue kucur khas Banyuwangi.
General Manager Geopark Ijen Abdillah Baraas mengungkapkan tujuan kegiatan ini untuk melihat fenomena alam yang ada di Geopark Ijen yang nantinya akan dipamerkan saat pelaksanaan BEC 2023 dengan tema The Magic of Geopark Ijen pada Sabtu (08/07/2023).
"Disana kita bisa melihat konsep alam Geopark Ijen menjadi sebuah produk fashion yang sangat indah dengan sentuhan tangan para desainer handal di Banyuwangi," ungkap Abdillah.
Sementara itu, perwakilan Geopark Tulungagung Pera Wibowo Putro, SE sangat antusias dengan Geotour ini. Ia mengaku ingin bisa mengadopsi apa yang sudah dilakukan oleh Pemda Banyuwangi dalam melaksanakan event yang mengambil tema dari daerah sekitar, sehingga menambah daya tarik wisata tersendiri.
"Kegiatan ini keren, bisa melaksanakan event yang mengangkat potensi daerahnya itu sendiri dengan berkolaborasi beberapa pihak," ungkap Putro.
Dilanjutkan oleh Kepala Pusat Studi Geopark Universitas Bakrie, Eli Jamilah Mihardja PhD, CICS, mengaku sangat terpesona dengan Geopark Ijen dan berniat melakukan penelitian disini untuk bisa berkontribusi serta mengembangkan keilmuannya.
"Kedepan kita ingin mengajak tim untuk bisa penelitian lebih intens lagi," pungkas Eli.
Kegiatan ini ditutup dengan menikmati kuliner khas Banyuwangi yaitu sego tempong, nampak peserta menikmati hidangan yang tersedia.
Rangkaian BEC masih akan terus berlangsung hingga akhir pekan ini. Dilanjutkan dengan acara muhibah budaya Sabtu malam (07/07/2023) di Gesibu Blambangan, dan konser malam awarding pada 9 Juli di Gesibu Blambangan serta Pameran Karya Geopark yang akan berlangsung dari tanggal 6 hingga 9 Juli di Gesibu Blambangan.