Gesah.co.id - Pejabat Bupati Bondowoso berinisiasi mengembangkan dan menjamin pemasaran produk unggulan hasil pertanian kopi melalui kerjasama lintas sektoral.

"Kami akan mengupayakan kerjasama 7 pihak, terutama dengan Bank Indonesia (BI), Puslitkoka Jember untuk pendampingan pemeliharaan pohonnya, teknik pemetikan, produksinya bubuk kopinya dan kerjasama dengan para investor, beserta perusahan yang bergerak di bidang eksportir," kata Pj Bupati Bambang di pasca A Abeg Rembeg di Wisata Hutan Pelangi.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, pendampingan dan pemberdayaan petani kopi yang menjadi atensi pemerintah tidak hanya petani kopi di Sumber Wringin. 

"Petani kopi di kawasan lereng Gunung Argopuro juga akan kami beri pendampingan menjadi satu kesatuan integral," imbuhnya.

Mantan Kepala Disperindag di era pemerintahannya Bupati Amin Said Husni ini juga menyampaikan, pemerintah akan berupaya bekerja sama dengan para pemasok dan eksportir untuk melabeli kopi dengan label Ijen Raung, agar brending kopi Bondowoso terlindungi di pasaran luar kabupaten.

"Semua sama, robusta juga akan dilabeli seperti itu. Tapi kopi yang banyak diekspor sebenarnya kopi Ijen Raung," ujarnya. 

Dijelaskan Bangbang, terdapat 6 Desa yang hasil kopinya devisa, seperti dilansir oleh BI Jatim. 

Kopi tersebut sudah berlabel atau bermerek kopi Bondowoso.

"Ini ke depan juga akan kami tingkatkan lagi. Kita akan buat Perbup untuk melindungi label kopi Bondowoso. Namun sebelumnya akan dilakukan kajian-kajian terlebih dahulu untuk membuat produk hukum," tutupnya.

Acara A Abeg Rembeg di Objek wisata pohon pelangi Desa/Kecamatan Sumber Wringin ini merupakan acara kali terakhir dari acara kesekian kalinya. 

Acara itu dihadiri oleh PJ Sekda, Kadis Pertanian, Kepala Diskoperindag, Kadis Kominfo, Camat Sumber Wringin dan Camat Ijen beserta para Kepala Desa kecamatan tersebut, Koramil, Polsek Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pendamping Desa, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), dan Intel Polres Bondowoso.