Home / Ekonomi

PT BSI Dorong UMKM Naik Kelas lewat Penyuluhan Keamanan Pangan di Pesanggaran

PT BSI Dorong UMKM Naik Kelas lewat Penyuluhan Keamanan Pangan di Pesanggaran

Pelaku UMKM Pesanggaran mengikuti penyuluhan keamanan pangan yang digelar PT BSI sebagai syarat memperoleh izin PIRT.

Gesah.co.id – Apa yang dilakukan PT Bumi Suksesindo (PT BSI), pelaku investasi tambang emas di Banyuwangi, Jawa Timur, ini patut untuk diacungi jempol. Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk tersebut menggelar penyuluhan keamanan pangan bagi pelaku Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang ada disekitar perusahaan.

Penyuluhan diikuti sebanyak 30 pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), bertempat di Rumah Pintar, sebuah tempat pembelajaran luar sekolah binaan PT BSI, yang terletak di Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Dalam kegiatan ini, PT BSI bersinergi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi. Camat Pesanggaran, Andik Basuki membuka langsung acara para pelaku usaha rumahan tersebut. Penyuluhan ini juga prasyarat IRTP untuk memperoleh izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), yaitu izin edar resmi makanan dan minuman olahan skala rumahan.

Keberadaan izin resmi pada produk makanan atau minuman diharapkan bisa menambah kepercayaan konsumen, sehingga UMKM bisa Naik Kelas, memperluas pasar, dan memperoleh perlindungan hukum.

Community Engagement & Program Superintendent PT BSI, Amirrul Darmawan menyampaikan, penyuluhan ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap kemajuan ekonomi masyarakat sekitar. Amirrul juga menekankan pentingnya menjaga standar kebersihan dalam setiap rantai produksi.

Menurutnya, kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh rasa, tetapi juga keamanan konsumsinya.

"Kami berpesan kepada ibu-ibu agar jangan lupa untuk menjaga kebersihan saat mengolah produk yang akan dipasarkan, mulai dari kebersihan tempat produksi hingga proses pengemasan sebelum dipasarkan," ujar Amirrul, Rabu (24/12/2025).

Senada dengan hal tersebut, Camat Pesanggaran Andik Basuki mengapresiasi PT BSI atas kontribusi berkelanjutannya dalam membina UMKM lokal. Dia berharap pelatihan ini menjadi momentum bagi pelaku usaha untuk naik kelas.

“Dengan adanya pelatihan ini, saya sebagai Camat Pesanggrahan sangat berterima kasih kepada PT BSI. Semoga dengan pelatihan ini menjadi pemacu semangat bagi para peserta untuk meningkatkan produksi,” ucap Andik Basuki.

“Selain produksi unggul, juga harus diperhatikan tingkat kerapian kemasan dan higienitas produknya, sehingga menarik dan memudahkan pemasarannya,” imbuhnya.

Staf Dinkes Banyuwangi, Martono, selaku narasumber kegiatan menyampaikan berbagai hal tentang keamanan pangan. Seperti pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT). Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang aman. Edukasi peraturan perundang-undangan terkait pangan, standardisasi label, kemasan, pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB), hingga sertifikasi halal.

Dengan banyaknya prasyarat untuk mendapat izin PIRT tersebut, Martono menekankan agar para pelaku UKM tidak risau karena Dinkes telah berkomitmen untuk mempermudah pengurusannya, asalkan memenuhi syarat.

“Pelaku usaha yang sudah mendapatkan izin PIRT harus memperhatikan semua aspek mulai dari produksi, kemasan yang menarik, pemasarannya, dan jangan lupa mencantumkan tanggal kedaluwarsa (expired) pada setiap produk,” jelasnya.

Selain menjaga kualitas produksi, masih Martono, pelaku usaha juga harus memperbanyak koneksi di beberapa pasar besar yang ada di Banyuwangi. Termasuk harus mencoba di online market.

Dengan penyuluhan tersebut, PT BSI berharap agar para pelaku UMKM pemula di Pesanggaran dapat bertransformasi menjadi unit usaha yang mandiri, legal, dan mampu bersaing di tingkat kabupaten maupun nasional.

Perusahaan tambang emas Gunung Tumpang Pitu, di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi itu optimis dengan produk yang terstandardisasi, peluang untuk menembus ritel modern pun terbuka lebar bagi UMKM milik masyarakat Pesanggaran. (*)