Home / Sosial

Aksi Gantung Diri Anak di Banyuwangi, Psikolog: Perlu Dukungan Psikologis dari Orang Tua-Lingkungan

Aksi Gantung Diri Anak di Banyuwangi, Psikolog: Perlu Dukungan Psikologis dari Orang Tua-Lingkungan

Psikolog Klinis RSUD Blambangan, Betty Kumala Febriawati.

Gesah.co.id- Orang tua, sekolah, dan lingkungan harus menjadi pendamping bagi anak-anak yang mengalami masalah psikis. Hal ini untuk mencegah anak-anak bertindak nekat, seperti mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

"Mencegahnya bisa dengan dukungan psikologis awal. Pihak keluarga dan lingkungan harus mengetahui apabila ada yang berbeda dari anak-anak," kata Psikolog Klinis RSUD Blambangan, Betty Kumala Febriawati.

Betty menepis anggapan bahwa tekanan psikis hanya dialami oleh para remaja dan orang dewasa. Anak-anak pun rentan memiliki masalah yang sama. Paparan informasi yang berjubel dari media sosial hingga tontonan bisa menuntun mereka ke jalan yang salah.

Salah satu contohnya, yakni aksi gantung diri yang dilakukan oleh anak laki-laki berusia 11 tahun di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi baru-baru ini. Ia diduga mengakhiri hidup karena sering mengalami perundungan.

Orang tua, para pendidik, dan lingkungan mulai harus memperhatikan kebiasaan anak-anak. Bila ada kebiasaan yang mencurigakan, mereka harus bisa menjadi tempat bercerita yang aman dan nyaman.

Betty menyebut, anak-anak bisa bertindak nekat saat menghadapi tekanan psikologis karena mereka merasa tak mampu menghadapi lingkungan dan tak memiliki rasa percaya diri.

"Dukungan psikologis awal bisa dilakukan dengan melihat, mendengar, dan mengajak anak tersebut untuk berbicara secara bijak," sambung dia.

Betty menyebut, pola pendekatan tiap anak bisa berbeda. Soalnya, anak-anak memiliki kepribadian yang tak sama antara satu dan lainnya. Maka dari itu, orang tua dan lingkungannya harus cermat saat mendampingi para anak yang memiliki tekanan psikis.

"Itu akan menjadi support system bagi anak-anak," sambung Betty.

Ia menjelaskan, tindakan nekat anak-anak bisa berasal dari berbagai sumber. Seperti media sosial dan tontonan. Untuk itu, orang tua perlu memantau aktivitas anaknya sehari-hari. Bukan hanya di dunia nyata, tapi juga dunia maya.

"Anak usia 0-6 tahun itu role model atau panutannya adalah orang tua. Tapi kalau sudah menginjak usia 6 tahun ke atas, role modelnya bisa dari lingkungan juga," sambung dia.

Selama bekerja sebagai psikolog klinis, Betty mengaku beberapa kali menemui pasien anak-anak yang mengalami tekanan psikis berat. Untuk kasus-kasus seperti itu, pendampingan khusus diperlukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri.