Gesah.co.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan dua
kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan kepada
kelompok usaha bersama (KUB) nelayan Banyuwangi. Menteri Kelautan dan
Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono secara simbolis menyerahkan 2 (dua) unit kapal
pelaku IUUF (ilegal fishing) yang dihadiri Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
di kawasan Kampung Nelayan Plengsengan Mandar, Banyuwangi, Sabtu (30/3/2024).
“Kebijakan kita sekarang adalah bagaimana penegakan hukum
yang kita lakukan bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan nelayan. Jadi,
kalau dulu kapal rampasan itu ditenggelamkan, sejak sekarang kita bicara dengan
kejaksaan untuk KKP sumbangkan ke nelayan yang measih menggunakan kapal
tradisional. Yang sudah selesai (diproses-red), kita serahkan saja ke pemda
untuk nelayan,” kata Wahyu.
Dua kapal tersebut bernomor lambung KG. 9464 TS berukuran
106,67 GT dan kapal ikan KG. 9269 TS bertonase 60,05 GT merupakan kapal ikan
asing berbendera Vietnam yang merupakan tangkapan Kapal Pengawas HIU 11 di
bawah naungan Stasiun PSDKP Pontianak pada tanggal 10 September 2022. Pada saat
itu KG 9464 TS telah melakukan penangkapan ikan secara bersama-sama dengan
kapal pasangannya yakni KG 9269 TS.
Diketahui kapal tersebut tidak memiliki dokumen kapal, tidak
memiliki dokumen-dokumen yang diharuskan pada peraturan yang berlaku serta
melakukan aktifitas penangkapan ikan dengan alat penangkap ikan yang tidak
ramah lingkungan yaitu Pair Trawl dengan barang bukti muatan ikan campuran di
dalam palka.
Ditambahkan Wahyu, Banyuwangi menjadi salah satu prioritas
yang mendapat hibah kapal hasil rampasan untuk diserahkan ke nelayan.
Harapannya, pengelolaan kapal yang dilakukan nelayan Banyuwangi bisa menjadi
contoh bagi daerah lain.
“Saya punya keyakinan Banyuwangi bisa menjadi contoh baik
bagaimana pemanfaatan kapal ini kelak. Saya yakin pengelolaan kapal bantuan di
Banyuwangi bisa berjalan dengan baik,” imbuh Wahyu.
Kapal bantuan tersebut masing-masing berkapasitas 106,67 GT
dan 60,05 GT. Dengan kapal tersebut nelayan bisa menangkap ikan dengan jarak
yang lebih jauh dan daya tampung tangkapannya lebih banyak.
“Karena ini kapal besar, tentu nelayan butuh upgrade
pengetahuan untuk mengoperasikannya. Jika dibutuhkan pelatihan, kami siap
bantu. Aada Balai Pelatihan di Banyuwangi yang siap untuk melatih,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan rasa
terima kasih kepada KKP yang telah memberikan bantuan kapal pada nelayan
Banyuwangi. Bantuan tersebut akan sangat bermanfaat bagi para nelayan
Banyuwangi.
“Kami berharap ini dengan kapal yang lebih besar, tentunya
hasil tangkap nelayan lebih banyak, yang ujungnya pada peningkatan
kesejahteraan nelayan. Dan tentunya akan berdampak pada produksi perikanan
tangkap,” kata Ipuk.
Sektor perikanan diakuinya sebagai salah satu pendorong
pertumbuhan ekonomi di kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut. Dalam setahun
produksi perikanan Banyuwangi bisa mencapai 49,37 ribu ton dengan jumlah
nelayan mencapai 29 ribu orang.
"Saya juga berpesan kepada penerima agar kapal ini
dimanfaatkan dengan baik, dijaga, dirawat sebaik-baiknya. Dinas Perikanan akan mendampingi
pengelolaannya," pesan Ipuk. (*)