Gesah.co.id – PT Bumi Suksesindo (BSI) kembali mengadakan acara Bird Watching, yakni pemantauan atau pengamatan burung yang ada di Tujuh Bukit Operations, Selasa (8/8/2023).
Peserta kali ini sangat beragam, berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, media, komunitas fotografi, hingga karyawan swasta. Melalui Bird Watching, mereka bisa melihat kekayaan hayati di Tujuh Bukit.
Pukul enam pagi, seluruh peserta sudah berkumpul di kantor External Affairs PT BSI untuk mengikuti induksi dari panitia dan memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan ketentuan keselamatan perusahaan. Setelah semua peserta dan pendamping memakai APD, rombongan ini pun bertolak menuju area pemantauan di area reklamasi Candrian Waste Dump.
“Selain APD, kita juga menyiapkan teropong binocular bagi para peserta Bird Watching,” kata Staf Depatemen Enviro, Setiawan.
Setibanya di lokasi, mereka menyempatkan diri untuk memeriksa peralatan terlebih dahulu sebelum sebelum memasuki hutan. Jalur yang dilewati sudah dipastikan aman karena sebelumnya tim Environment melakukan survei lokasi. Cuaca pun juga sedang cerah sehingga medannya padat dan mudah dilewati.
Dalam perjalanan tersebut, peserta menemukan berbagai tanda kehidupan satwa liar, seperti jejak kaki kancil dan bekas makanan bajing. Salah seorang peserta sempat terpekik girang ketika melihat monyet ekor panjang bergelayutan di dahan pohon hutan.
Salah seorang peserta dari Politenik Negeri Banyuwangi, Khusaini Dwi Saputra membidikkan kameranya untuk mengabadikan kesaksiannya tentang keberadaan satwa liar di sekitar area tambang PT BSI. Dia mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini sekaligus mengasah kegemarannya dalam fotografi.
“Dengan adanya kegiatan ini, saya memiliki bahan untuk fotografi dan mengetahui ekosistem yang ada di Tujuh Bukit Operations. Selain itu juga menambah pengetahuan tentang burung, flora, dan fauna yang ada di dalamnya,” ucapnya.
Sesuai harapan, selama pemantauan para peserta melihat banyak jenis burung, antara lain rangkong julang emas (Rhyticeros undulatus), elang ular bido (Spilornis cheela), elang alap jambul (Accipiter trivirgatus), merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier), serindit jawa (Loriculus pusillus), dan takur tenggeret (Psilopogon australis).
Ada juga beberapa burung yang bisa dilihat dengan mata telanjang oleh peserta, antara lain kuntul perak (Egretta intermedia), cekakak jawa (Halcyon cyanoventris), dan cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster).
Banyaknya hewan yang dilihat oleh peserta menandakan bahwa PT Bumi Suksesindo selalu berkomitmen dalam melestarikan flora dan fauna di Tujuh Bukit Operations yang merupakan tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan.
Selain pengamatan, tim Environment juga mengadakan sesi edukasi dan sosialisasi tentang flora dan fauna yang ada di Tujuh Bukit. Tak hanya itu, tim Enviroment juga mengadakan kuis berhadiah untuk memeriahkan acara ini. Pertanyaannya seputar burung yang langka, peran burung bagi ekosistem hutan, dan beberapa upaya konservasi satwa yang dilakukan PT BSI.(*)